Rabu, 07 Desember 2011

Dilema

Tak dapat ku mengelak akan indahnya kata-kata yang terucap
Tak mampu ku berpijak sendiri, ingin dirimu ku dekap selalu
Kau titipkan hatimu, entah kapan kau akan kembali
Bimbang kini menghampiri, haruskah aku menanti
Pudar sudah semangat yang tersimpan
Tergores oleh ketidakpastian yang semakin membebani
Menyayat senyuman menjadi kesedihan
Di atas tumpukan pesona yang hanya sementara saja
Hembusan kebahagiaan terasa berhamburan, tidak jelas tujuannya
Awan hitam nampak menutupi ruang kebaikan,
Menyelimuti keindahan abadi yang seharusnya tak tersentuh
Kehampaan pun semakin menjadi-jadi,
Mengisi hati dan pikiran yang terus saja menanti
Banyak dusta yang terucap
Sekedar untuk mengantisipasi munculnya amarah
Banyak harapan yang terucap
Sekedar untuk menyenangkan hati
Ketakutan kini bersahabat dengan kesedihan
Yang mana memiliki kekuatan untuk mengulang waktu
Semakin lama keduanya semakin kuat
Hingga mampu menciptakan tangisan penyesalan dan kebencian
Akhirnya, hati yang paling kuat sekalipun
Seakan berteriak memohon belas kasihan
Memohon agar diberikan kesempatan
Untuk mengatakan, "Kembalikan Napasku"

 Tuesday, Dec' 6th - 2011
23:43
Charlottetown, P.E.I - Canada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar